Kini kami menyediakan Fitur Link Exchange. Bagi yang ingin Web/Blog nya dipasang di Blog Kami silahkan klik disini.
Rabu, 30 Maret 2016

Cerpen: Keluarga Adalah Keadaan oleh Mei Wulandari br. Sipahutar

Tema: Keluarga
Judul: Keluarga Adalah Keadaan
By: Mei Wulandari br. Sipahutar

Keluarga Adalah Keadaan

Keluarga adalah keadaan
Hujan rintik-rintik. Hari yang kelabu dan udara yang dingin membuka suasana pagi ini. Seperti apapun appetizers yang disediakan alam untuk mengawali hari,aku tetap mengawali hari seperti biasa. Ketika aku bangun pagi,aku langsung mandi. Tapi kali ini ada sedikit perubahan,aku tidak ingin sarapan,aku tidak ingin melihat mereka setelah pertengkaran hebatku dengan orang tuaku kemarin malam,aku tidak ingin bertemu dengan Adik maupun Kakakku. Untuk mewujudkannya aku harus pergi sekolah lebih pagi dari yang biasanya.

Gedebuukk…
aww”jeritku menahan sakit sambil memegangi kepalaku ketika hendak keluar kamar. Kupandang sesuatu yang tadi menimpa kepalaku, ternyata album foto keluarga kami. Ada sesuatu yang mendorongku untuk membukanya kembali. Satu persatu lembaran album foto kuperhatikan. Aku masih mengingat semua kejadian yang ada di foto. Tapi,ada beberapa foto yang menarik lebih perhatiannku,yaitu foto kami ketika malam Natal. Waktu itu aku dan ibuku sedang menghias pohon natal dan harus segera memasak untuk makan malam,ayahku harus menyelesaikan tugas kantornya,sedangkan kakak dan adikku hanya mendapat tugas membersihkan rumah saja,dan kami saling mengganggu satu sama lain. Tampak ketika itu kami semua menunjukkan muka marah ketika diganggu. Namun,tanpa aba-aba ekspresi itu berganti dengan tawa. Juga ketika makan malam aku marah kepada kakakku yang memakai sarung ibuku sedang minum menggunakan gelas susuku,dan seketika kami sekeluarga tertawa ketika melihat adikku keluar dari kamar menggunakan kemeja dan dasi ayahku yang jelas kebesaran untuknya.
“Hahahaahahh…..akh…,ha???lucu juga,eh???kok???wkwkwkk”tanpa kusadari aku tertawa selama melihat foto tersebut.
Sekarang aku mengerti sebenarnya keluarga adalah keadaan,dimana orang merasa tergabung dengan orang lain. Ayah dengan ibu,ibu dengan anak,ayah dengan anak,dan anak dengan anak. Setiap orang dalam keluarga mengurus kepentingannya sendiri dan mengikuti jalannya sendiri. Tapi jalan jalan itu saling bersentuhan dan punya satu muara,yaitu alam umum keluarga. Setiap orang campur tangan dalam urusan orang lain dalam keluarga. Mengadili yang lain,mengeritik yang lain. Kakak minum dari cangkir adiknya,adik memakai piring kakaknya. Anak memakai dasi ayah,dan kakak memakai sarung ibu. Mereka berselisih,bertengkar,mengeritik dan berkelahi. Tapi tidak usah berdamai atau minta maaf. Sebab tak pernah mungkin bahwa seorang betul-betul salah terhadap yang lain. Sesudah perselisihan yang paling hebat sekalipun pasti ada perdamaian. Sesudah menangis,tanpa peralihan pasti ada tawa.

Ya,aku harus bersikap lebih dewasa. Aku tidak ingin mengalami hal kemarin malam lagi. Aku tidak ingin kesedihan yang mengapung di udara menghampiriku kembali hanya karena hal sepele dan meninggalkan jejak berupa sembab di mataku. Aku harus bisa membawa kenangan indah itu lagi ke dalam keluarga bersama-sama. Karena kenangan itu kami bersama yang buat.

Langkah Menulis Komentar :

[1] Di Bagian "Berikan Komentar Sebagai". Klik Name/URL
[2] Nama : Isi Dengan Nama Anda
[3] URL : Isi Dengan Alamat e-mail / Website / Facebook / Twitter Anda
[4] Tulis Komentar anda Pada Kotak Kosong
[5] Klik Publikasikan

Harap Menjaga Sopan Santun Dalam Memberi Komentar / Kritik / Saran.
Terimakasih..
Jesus Bless Us..

Our Instagram Gallery