Kini kami menyediakan Fitur Link Exchange. Bagi yang ingin Web/Blog nya dipasang di Blog Kami silahkan klik disini.
Jumat, 22 Februari 2013

“Bila Ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab”

Cobaan itu berlangsung terus



Cobaan selalu mengikuti perjalanan hidup kita. Yesus adalah contoh pemenang: menang melawan cobaan iblis (Mat. 4:1-11). Cobaan adalah serangkaian tindakan yang dikenakan kepada kita untuk membuktikan bahwa kita mampu. Ia seperti orang yang mengikuti ujian setelah belajar dalam waktu tertentu. Setiap memasuki tahap baru (next level) biasanya diselenggarakan testing atau ujian. Tetapi cobaan dapat terjadi setiap waktu yakni apakah kita patut melakukan ini dan itu kalau dilihat dari sudut jabatan, profesi dan tugas; yang lebih utama lagi dari sudut iman?

Tuhan Yesus dicobai dengan tiga hal pokok: tentang makanan, masa depan dan kekayaan. Makanan adalah simbol selera dan nafsu kenikmatan. Apakah Yesus akan mendahulukan keinginan (makan) atau Ia mempunyai prinsip hidup. Disini kita diperhadapkan dengan apa hakikat menjadi manusia. Apa beda manusia dari makhluk lain? Kalau ingin makan langsung makan, manusia tidak beda dari makhluk lainnya. Manusia mesti memiliki prinsip hidup. Yesus mengajar kita agar mendahulukan firman Tuhan. Kita hidup karena (firman) Tuhan. Makanan adalah kebutuhan, bukan tujuan.

Cobaan berikut ialah tentang masa depan. Ini muncul setiap saat; anggap sepele hari esok! Tidak usah bikin rencana, kan Tuhan Pemelihara kita? Tidak usah bekerja, kan besok juga makan? Makan saja semua, kan sudah berdoa? Pendapat-pendapat ini sama dengan mencobai Tuhan; menjadikan Tuhan tukang reparasi akibat kelalaian kita atau, Tuhan dianggap alat otomatis tanpa perasaan. Orang yang meremehkan hari esok adalah orang yang mencobai Tuhan. Tuhan tidak suka dipermainkan.

Cobaan terakhir lebih menggoda lagi. Seluruh kota yang berkilauan (kerajaan dunia) diperlihatkan kepada Yesus. Godaan besar! Godaan paling mematikan! Sebab gara-gara harta orang sering nekad melakukan apa saja. Lihatlah betapa setiap hari kita - sangat memuakkan dan memalukan - mendengar “cerita-cerita korupsi”. Janganlah kita menjadikan harta sebagai ilah. Mengilahkan harta, itulah bentuk penyembahan berhala! Hanya Allah yang harus disembah, kata Yesus. Maka iblis pun pergi. Perhatikan: setelah tiga kali Yesus mengucapkan firman Tuhan baru ia pergi; lihat pula, iblis mengutip ayat Kitab Suci. “Sebab ada tertulis”, kata iblis. Rupanya iblis cukup terpelajar tentang Kitab Suci, sampai-sampai ia tahu isinya.
 
Pengetahuannya tentang Kitab Suci dicoba untuk dimanfaatkan mencobai Yesus. Setan-setan, kata Yakobus, percaya ada Allah, bahkan “mereka gemetar” (Yak. 2:19). Mereka percaya tetapi tidak taat! Oleh sebab itu tidak usah heran kalau banyak orang tampil saleh tetapi melakukan tindak kejahatan. Maka hati-hati, orang yang mengutip-ngutip firman Tuhan belum tentu punya maksud yang benar, bisa-bisa mereka memperalat Alkitab untuk keuntungan pribadi.

Saudara-saudara sekalian, cobaan yang dialami Tuhan Yesus berlangsung setiap hari. Maka hati-hatilah. Bekalilah diri dengan firman Tuhan agar mampu mengalahkan cobaan iblis. Panggilah Tuhan, Ia akan menjawab kita (Mzm. 91:15a). Tuhan akan menolong orang yang memanggil nama-Nya!
 

Langkah Menulis Komentar :

[1] Di Bagian "Berikan Komentar Sebagai". Klik Name/URL
[2] Nama : Isi Dengan Nama Anda
[3] URL : Isi Dengan Alamat e-mail / Website / Facebook / Twitter Anda
[4] Tulis Komentar anda Pada Kotak Kosong
[5] Klik Publikasikan

Harap Menjaga Sopan Santun Dalam Memberi Komentar / Kritik / Saran.
Terimakasih..
Jesus Bless Us..

Our Instagram Gallery