Kini kami menyediakan Fitur Link Exchange. Bagi yang ingin Web/Blog nya dipasang di Blog Kami silahkan klik disini.
Selasa, 13 November 2012

Hanya ada satu Allah


          “Namun bagi kita”, demikian Paulus, “hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup” (1 Kor. 8:6). Suatu penegasan atau pengakuan apapun pendapat orang hanya ada satu Allah. Memang hanya satu! Walaupun orang lain punya pendapat ada “Tuhan Kristen”, ada “Tuhan Islam” dan ada “Tuhan Hindu”, biarkan saja. Pendapat demikian tidak sehat. Saya katakan tidak sehat sebab jika Allah itu banyak akan terjadi perang “di antara sesama Allah”; perang mencari pengikut dan menguasai wilayah. Pendapat seperti ini tercermin pada anggapan kalau seorang berhasil karena Tuhan yang dia percaya benar dan kuat. Orang lain berhasil dianggap nasib baik. Kalau Tuhan yang mereka percayai benar dan maha kuasa maka merekalah yang mesti berkuasa dan mengatur masyarakat. Ini ibarat teori: matahari dan planet-planet yang mengitari bumi. Ini teori empirik, berdasarkan pengalaman. Di pagi hari kita lihat matahari terbit dan tenggelam di sore hari. Padahal sebenarnya bumi berputar mengitari matahari dan planet-planet lain juga. Ia memancarkan cahayanya dan benda-benda langit hanya memantulkan cahayanya. Benda langit memantulkan ke arah lain.
 
          Ungkapan Paulus di atas ingin meyakinkan orang-orang percaya bahwa kita tidak terikat pada dewa-dewa lokal. Allah adalah Pencipta dan Penguasa seluruh alam semesta, semuanya hanya makhluk (ciptaan) yang mempunyai asal mula. Karena perbuatan Allah maka kita ada, kita hidup dan kita bergerak. Kita bukan dari diri kita. Kita diciptakan! Tanpa kuasa-Nya tidak sesuatu apapun yang menjelma. Keberadaan kita oleh sebab itu bukan untuk diri sendiri. Kehadiran Tuhan kita percayai lebih luas dari gereja, lebih luas dari wilayah yang dihuni orang Kristen. Ia bekerja di semua suku-bangsa. Allah mempunyai cara sendiri untuk memelihara orang perorang dan kelompok perkelompok tidak peduli apa agama dan suku-bangsanya. Pemeliharaan Tuhan berjalan bukan karena orang mengakui atau tidak mengakui Dia. Orang-orang yang mempercayai Tuhan diberi kesempatan untuk mensyukuri hidupnya sebagai anugerah dan terus mencari tahu apa kehendak-Nya melalui ibadah dan pembacaan Alkitab. Mengapa? Karena kita hidup untuk Dia. “Hidup untuk Tuhan” tidak lain dari pada menaati Tuhan yang mesti tampak jelas dalam perbuatan baik. Tidak mungkin mengasihi seseorang tetapi tidak melakukan apapun untuk yang dicintainya. Sesungguhnya keberadaan kita tidak pernah kebetulan. Allah pelaku sehingga semuanya ada. Dia adalah Pencipta (Khalik) dan kita; manusia, alam, tumbuhan dan hewan adalah ciptaan (makhluk). Kalau Dia mencipta pasti ada maksud-Nya karena itulah kita merendahkan hati agar Ia mengajar kita sehingga dapat berbuat sesuai kehendak-Nya (akhlak). (Pdt. Dr. Einar M. Sitompul)

Langkah Menulis Komentar :

[1] Di Bagian "Berikan Komentar Sebagai". Klik Name/URL
[2] Nama : Isi Dengan Nama Anda
[3] URL : Isi Dengan Alamat e-mail / Website / Facebook / Twitter Anda
[4] Tulis Komentar anda Pada Kotak Kosong
[5] Klik Publikasikan

Harap Menjaga Sopan Santun Dalam Memberi Komentar / Kritik / Saran.
Terimakasih..
Jesus Bless Us..

Our Instagram Gallery