Kini kami menyediakan Fitur Link Exchange. Bagi yang ingin Web/Blog nya dipasang di Blog Kami silahkan klik disini.
Selasa, 13 November 2012

Pengharapan Tidak Mengecewakan


          Pengalaman sehari-hari pengharapan sering mengecewakan. Yang menjanjikan ingkar janji. Sumber satu alasan diucapkan sehingga ia tidak menepatinya. Ada lagi yang lebih parah: berjanji tidak untuk ditepati melainkan hanya untuk mencari keuntungan alias menipu. Betapa dekatnya janji dengan kekecewaan terungkap dalam bahasa Batak. Istilah Batak untuk janji ialah hirim dan untuk kecewa tarhirim. Rasul Paulus menulis: “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Rm. 5:5).

          Pengharapan adalah salah satu hasil (berkat) pembenaran. Setelah kita dibenarkan karena iman ada tiga berkat utama untuk kita. Pertama, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah. Allah tidak menyingkirkan kita walaupun kita orang berdosa. Ia telah membuka pintu rumah, pertanda Ia menerima kita. Membuka pintu rumah adalah bukti seseorang yang berada di luar diajak masuk dan pada saat ia masuk, ia menjadi bagian kehidupan kita. Tidak ada permusuhan. Komunikasi lancar! Kedua, kita beroleh jalan masuk kepada kasih karunia. Ibarat tamu kita disuguhi minuman (dan makanan) tanpa dipungut bayaran. Ketiga, kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (5:1-2).

          Harapan utama dan mendasar kita akan menerima kemuliaan Allah; jadi bukan harapan harian, bukan harapan ekonomi dan politik, karena semua itu sifatnya sesaat. Kita akan ambil bagian dalam kemuliaan-Nya sendiri. Apa jaminannya? Jaminannya ialah kasih-Nya yang telah dicurahkan oleh Roh Kudus. Kasih-Nya yang telah dicurahkan bersifat tetap: dahulu sampai sekarang dan seterusnya pada diri orang-orang percaya. Pemberian Allah dalam Roh Kudus yang telah membuat kita mampu menempuh berbagai kesengsaraan. Kita tahu bahwa semua penderitaan justru akan memperjelas penglihatan iman kita. Sebab Allah menyertai kita dan menguatkan kita meneruskan perjalanan.

       Kalau kita “dikuasai” oleh pengharapan yang sangat mulia itu berbagi dalam kemuliaan Allah maka semua penderitaan menjadi pengalaman yang membanggakan. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan sebab kita sadar sekarang kita tahu hasilnya sekarang ini yakni ketekunan dan tahan uji. Iman mampu membangun karakter atau sikap berbeda. Apapun penderitaan menerpa, kita menghadapinya dengan optimis, realistis dan berpengharapan. (Pdt. Dr. Einar M. Sitompul)

Langkah Menulis Komentar :

[1] Di Bagian "Berikan Komentar Sebagai". Klik Name/URL
[2] Nama : Isi Dengan Nama Anda
[3] URL : Isi Dengan Alamat e-mail / Website / Facebook / Twitter Anda
[4] Tulis Komentar anda Pada Kotak Kosong
[5] Klik Publikasikan

Harap Menjaga Sopan Santun Dalam Memberi Komentar / Kritik / Saran.
Terimakasih..
Jesus Bless Us..

Our Instagram Gallery