Berani Karena Benar

Unknown

Renungan

Jumat, 14 September 2012

Belum ada komentar

(Mazmur 7:9)
“TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.”

Pasal 7 dari kitab Mazmur ini berisikan doa Daud ketika ia berhadapan dengan masalah. Berbeda dari doa yang biasa kita ucapkan atau dengar. Ketika berhadapan dengan masalah, umumnya doa yang kita ucapkan atau dengar adalah memohon perlindungan Tuhan, memohon diberi kekuatan, dan kalau Tuhan berkenan, melepaskan kita dari masalah berat itu.

Tidak demikian dengan Daud. Di bagian awal ia memang memohon perlindungan dan kelepasan dari Tuhan. Namun tidak berhenti di situ. Segera setelah itu, ia memohon agar Tuhan menegakkan keadilan atas dirinya dan manusia lain. Ada setidaknya dua kandungan makna di balik permohonan tersebut. Pertama, Daud yakin bahwa ia benar. Itulah sebabnya ia berani meminta Tuhan mengadili dirinya dan orang lain. Kedua, karena yakin benar, Daud merasa logis jika Tuhan berpihak pada dirinya. “Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.” ayat 10.

Sebagai manusia, masalah kehidupan tentu kita alami juga dalam rupa-rupa wujud dan bentuk. Kita tak pernah luput dari masalah dalam pekerjaan, keluarga, dengan sesama, atasan atau bawahan di tempat kerja. Daud melihat masalah sebagai tantangan iman. Bagaimana dengan kita? Apakah doa kita cukup meminta perlindungan saja? Atau meminta penguatan dari Tuhan? Atau juga meminta Tuhan menegakkan keadilan-Nya atas diri kita pribadi dan atas komunitas kita, UKSW, sesuai dengan kaidah-kaidah Tuhan sendiri? Atau doa kita hanya untuk mencari pembenaran diri semata?

Pokok Doa:
Tuhan berikan kami kekuatan untuk berdoa dan berusaha menegakkan keadilan-Mu dalam kehidupan kami sehari-hari. Amin