Ada pepatah melayu mengatakan: "Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati". Artinya, kita dimungkinkan jatuh cinta, melalui pertemuan mata dengan mata. Nas kita mengatakan bahwa kita harus mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati kita. Mungkinkah kita mengasihi Allah tanpa pernah berjumpa dengan Dia? Rasanya mustahil. Adanya tali rasa antara dua pribadi, dimulai dengan sebuah perjumpaan.
Sebuah pertanyaan diajukan kepada kita: “Mungkinkah kita berjumpa dengan Tuhan?” Jawabannya mungkin. Berjumpa dengan bertemu tidaklah sama. Bertemu itu berarti kita ketemu secara fisik. Sementara berjumpa dapat terjadi, tanpa pertemuan secara fisik. Tatkala hati kita bertemu dengan hati sesama, melalui komunikasi yang intens, maka kita pun dapat mengatakan: kita sudah berjumpa.
Perjumpaan itu terjadi, tatkala jalan pikiran kita, yang terdapat di dalam perkataan yang kita ucapkan, bertemu dengan jalan pikiran orang lain, juga melalui perkataan. Hal yang sama pun terjadi antara kita dengan Tuhan Allah. Jalan pikiran Allah terungkap dalam firman-Nya. Tatkala hati kita mengaminkan apa yang disuarakan Allah dalam firman-Nya, maka kedua jalan pikiran yang ketemu itu, terjadilah sebuah perjumpaan.
Hati kita ketemu dalam hati Allah melalui firman-Nya. Itulah sebabnya betapa pentingnya kita mendengar firman Allah secara berulang-ulang, sehingga terjadi pertemuan dengan Dia. Dalam firman itu, kita mengaminkan bahwa Allah mengasihi kita. Ia membuat kita segambar dengan diri-Nya sendiri. kasih Allah yang begitu luar biasa, juga akan menghasilkan kasih yang luar biasa pula di dalam hati kita. Oleh karena itu, sangat wajar jika kita mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan kita. Atau dengan perkataan lain, seluruh totalitas kita memberi respon terhadap kasih Allah yang dicurahkan kepada kita oleh Roh Kudus.
Sudahkah saudara berjumpa dengan Allah melalui firman-Nya? Yesus mengatakan kepada orang Farisi yang bertanya kepada-Nya tentang hukum yang utama: “Engkau tidak jauh dari kerajaan Allah”. orang yang membenarkan perkataan Tuhan Yesus, didekatkan ke dalam kerajaan Allah. hal yang sama pun terjadi dengan diri kita. Oleh karena itu, betapa kita perlu belajar untuk mengasihi Allah, dengan jalan mendengarkan firman-Nya secara berulang-ulang, sebagaimana disurakan nas epistel bagi kita pada minggu ini.
Buku nyanyian dari Gereja kita nomor 18: 1 mengatakan: “Ungkap bahal na ummuli, bagas ni Debatangki. Ai tu si do ahu naeng muli ganup jumpang Minggu i. Hulului do di si, bohi ni Debatangki”. Beribadah pada hari Minggu menurut syair nyanyian di atas pada hakekatnya berjumpa dengan Allah dalam kebaktian tersebut. Marilah kita belajar menjumpai Allah dalam ibadah kita, sehingga pada akhirnya kita pun jatuh cinta kepada-Nya. Jika hal ini terjadi, maka tidaklah sukar untuk melakukan kehendak Allah, karena kita sudah jatuh cinta kepada-Nya.
(St. Hotman Ch. Siahaan)
sumber: Gereja HKBP Menteng
Langkah Menulis Komentar :
[1] Di Bagian "Berikan Komentar Sebagai". Klik Name/URL
[2] Nama : Isi Dengan Nama Anda
[3] URL : Isi Dengan Alamat e-mail / Website / Facebook / Twitter Anda
[4] Tulis Komentar anda Pada Kotak Kosong
[5] Klik Publikasikan
Harap Menjaga Sopan Santun Dalam Memberi Komentar / Kritik / Saran.
Terimakasih..
Jesus Bless Us..