“Tetapi
Ia yang lebih berkuasa,” demikian suara Yohanes Pembaptis di tepi
sungai Yordan ditujukan kepada rakyat yang mengerumuni dia. Suasana
masyarakat ketika itu dipenuhi atmosfir pengharapan akan kedatangan
Mesias. Bagi rakyat yang dijajah (oleh Romawi) Mesias adalah harapan
satu-satunya yang dapat melepaskan mereka dari genggaman penguasa asing,
apalagi mereka sudah dijajah ratusan tahun. Sudah lama pula, sudah
ratusan tahun, tidak kedengaran suara nabi sejak nabi terakhir Maleakhi.
Tiba-tiba terdengar suara lantang Yohanes Pembaptis yang menyerukan “
persiapkanlah” jalan untuk Tuhan sebab semua orang akan melihat
keselamatan dari Tuhan (3 : 4 – 6). Inilah kabar yang ditunggu-tunggu.
Maka orang berduyun-duyun mengerumuninya dengan penuh semangat.
Ketika
kita dikerumuni orang dan orang sangat antusias memandang diri kita,
inilah momen yang tepat menonjolkan diri, saat yang indah untuk
mengambil keuntungan. Tetapi Yohanes bukan orang sombong, bukan orang
yang tidak tahu diri, bukan orang yang suka cari popularitas. Ia jujur
dan rendah hati. Ia mengarahkan khalayak ramai kepada Tokoh Sejati,
kepada Mesias yang telah dinantikan itu. Mesias sedang melangkah
mendatangi umat, ia sendiri tidak layak membuka tali kasut-Nya (ayat
17). Kepada Dia semua orang mesti menentukan sikap, harus ambil
keputusan : menerima atau menolak. “Alat penampi” sudah di tangan-Nya.
Waktu seleksi telah tiba! Bagi yang menerima Dia, kita ibarat gandum
yang masuk lumbung (keselamatan) tetapi yang menolak akan jadi “debu
jerami” yang akan dibakar di dalam api yang tidak terpadamkan.
Tuhan
Yesus pun ikut dibaptis, itulah awal penampilan-Nya. Langit mengesahkan
kehadiran-Nya : “Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan” (ayat 22). Baptisan kepada Tuhan Yesus sebenarnya adalah
pengurapan (pelantikan) agar Ia memulai misi-Nya, misi Allah, untuk
menyelamatkan manusia. Pelantikan Yesus adalah pengutusan untuk
memberitakan Kabar Baik karena Allah menerima orang berdosa yang
bertobat. Kita juga diutus menjadi saksi keselamatan yang telah
diperbuat Allah melalui Kristus.
Minggu Epiphanias
merupakan minggu-minggu mengingat kemunculan Mesias menjawab doa dan
harapan kita tentang keselamatan. Sambutlah kehadiran-Nya; Dia yang
berkuasa datang membawa sukacita!(Pdt. Dr. Einar M. Sitompul)
source
1 komentar:
:D
Langkah Menulis Komentar :
[1] Di Bagian "Berikan Komentar Sebagai". Klik Name/URL
[2] Nama : Isi Dengan Nama Anda
[3] URL : Isi Dengan Alamat e-mail / Website / Facebook / Twitter Anda
[4] Tulis Komentar anda Pada Kotak Kosong
[5] Klik Publikasikan
Harap Menjaga Sopan Santun Dalam Memberi Komentar / Kritik / Saran.
Terimakasih..
Jesus Bless Us..